Pengalaman Saat Sekolah Dasar (SD)

Assalamualikum, Wr.Wb.

Hai semua apa kabarnya? semoga baik-baik saja ya. kali ini saya akan memposting tentang pengalaman saya ketika masih di Sekolah Dasar (SD), masa yang menurut saya itu sangat lucu untuk dikenang kembali hehehe.ya udah deh, langsung saja kita lihat pengalaman SD ku.

 
ketika masih berwajah culun

  Pada tahun 2001 saya baru saja menjadi siswi disalah satu sekolah ternama di Serui Papua yaitu SD  NEGERI INPRES TINGGKAT SERUI tepatnya dikelas 1A, ketika itu banyak para siswa-siswi yang ditemani oleh orang tuanya tetapi saya tidak karena pada saat itu Ayah saya harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang tenaga pendidik disalah satu Sekolah Menengah Pertama diserui. Perasaan takut dan gugup pun kurasakan saat itu, ingin menangis tapi mau menangis ke siapa? orang tua pada saat itu tidak ada menemani, terpaksa perasaan sedih itu kutahan hingga jam pulang sekolah. Ketika pulang sekolah saya memberanikan diri untuk jalan kaki dari sekolah kerumah maklumlah letak rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah.Di tengah perjalanan pulang terdengar suara seseorang yang memanggilku dari arah belakang "FITRI" begitu cara orang tersebut memanggilku, ketika diriku menoleh kebelakang ternyata seorang anak lelaki yang tinggal di depan lorong rumahku, namanya tak perlu kusebutkan karena terlalu lucu untuk diingat *hahaha*.Kami pun jalan bersama menuju kerumah.Perjalan kami begitu mengasyikkan karena kami selalu menyinggahi suatu tempat diperjalanan ketika melihat suatu benda yang menurut kami itu "aneh tapi unik" *yah namanya juga anak-anak kecil*.
   Sesampai dirumah kebanyakan anak-anak memilih untuk makan siang dan tidur siang beda dengan saya yang memilih untuk bermain dihalaman rumah sendirian. Kalian pasti tahu permainan bagi anak cewek itu seperti apa? yaapsss main masak-masak dan boneka. Karena saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara jadi saya hanya bermain sendiri. Kakak pertama dan kedua saya pada saat itu masih berada di Soppeng Sulawesi Selatan, dan hanya saya dan kakak ketiga saya yang ikut orang tua merantau ke Serui Papua. Rasa sepi dan bosan tinggal di rumah dengan satu orang kakak yang juga memiliki kesibukan tersendiri membuat saya menjadi seorang anak kecil yang senang berpetualang sendirian.Karena lingkungan rumah yang mendukung dimana dibelakang rumahku terdapat sebuah bukit kecil, ketika saya hendak pergi untuk "berpetualang" "lelaki lorong" datang dan menanyakan apa yang hendak saya lakukan, kemudian terjadilah percakapan. Akhirnya saya tidak jadi berpetualang sendirian karena anak lelaki ini mau menemani saya berpetualang. Petualangan kami berdua sangat mengasyikkan karena kami menemukan banyak pohon yang berbuah.

    Pada tahun 2002 tepatnya saat itu saya duduk dikelas 2A, saya telah mendapatkan beberapa sahabat kecil yaitu ada sikembar Ruth dan Rachel, Wahyuni, Jayadi dan isma. Mereka adalah sahabat kecilku yang paling baik, meski pun agama kita berbeda tetapi hati kita tetap menyatu tanpa melihat sebuah perbedaan.Hari-hari yang ku jalani disekolah yaitu makan dikantin bersama, belajar bersama dan bermain bersama dihalaman sekolah. Suatu ketika Sikembar Ruth menangis entah karena apa tiba-tiba si rachel ikut menangis saya pun heran kenapa ruth menangis dan rachel juga menangis, apakah mereka memiliki suatu ikatan batin yang hanya mereka berdua saja yang merasakan kesedihan tersebut.Saya bersama ketiga sahabat saya yang lain mencoba menghibur sikembar dengan menyanyikan lagu potong bebek angsa *loh nyambungnya dimna ya*  hahahaha.Setelah kesedihan itu hilang terbitlah suatu kebahagian dan keceriaan, kami berlima pun pergi bersama-sama untuk membeli jajanan diluar pagar sekolah.Dikelas saya duduk di depan pojok dekat dengan jendela, semetara proses belajar mengajar sedang berlangsung tiba-tiba sesosok anak lelaki muncul dari jendela dan memanggil namaku, itu membuatku sangat terkejut ternyata "lelaki lorong". Dia berkata kepadaku "jam berapa kamu pulang?" lalu saya menjawab "saya hampir pulang", kemudian dia berkata lagi "baiklah saya menunggumu biar kita bisa pulang bersama". Tiba saat pulang kita pun pulang bersama dan ditengah perjalanan kami berdua mengambil diam-diam buah sawo milik orang lain, setelah mengambilnya kami berdua lari *dasar bocah hahaha*. Ketika kami hendak memakannya ternyata buah yang saya miliki belum masak *haha mungkin yang punya buah tidak rela*, dan punya dia telah masak, dengan baik hatinya dia membelah dua buah tersebut untuk dibagikan kepada saya sungguh beruntungnya saya berteman dengan "lelaki lorong ".Oh iya saya lupa "lelaki lorong ini" adalah kakak kelas saya, sekaligus teman dirumah saya. Tiba jam 3 sore saya harus pergi mengaji di mesjid muhajirin dengan menaiki sepeda. Ketika dirumah "lelaki lorong" datang bermain bersama, entah mengapa ada perasaan suka terhadap dia, apakah ini yang dibilang jatuh cinta? *ahh, namanya juga anak kecil paling Cinta Monyet hahah*.


   Pada tahun 2003 tepatnya saya kelas 3A saya masuk sekolah pada siang hari dan pulang sekolah pada pukul setengah tiga, itu membuat saya harus cepat-cepat pulang dan kembali beraktivitas pada pukul 3 untuk pergi mengaji mengendarai sepeda. Pada semester pertama saya merayakan ulang tahun yang ke 9 tahun dirumah. saya mengundang semua teman sekelas saya serta teman-teman dikompleks rumah saya. sebelum acara dimulai kakak sepupuku memberikan hadiah yang paling terindah yaitu pakaian yang kukenakan saat acara ulang tahun. Tiba ketika acara dimulai layaknya perayaan anak-anak kecil lainnya ada nanyian pembuka selamat ulang tahun, tiup lilin, potong kue, dan suap-suapan kue. Tetapi kenangan yang tidak bisa saya lupakan yaitu ketika acara kuis, dimana permainan ini mengover kayu kesetiap peserta dengan sebuah lagu, dan apabila lagu tersebut berhenti maka orang yang mendapat kayu tersebut harus mendapatkan, hukumannya begitu mudah hanya menyanyikan sebuah lagu dan setelah itu menerima hadiah. Tetapi seseorang yang mendapatkan hukuman tersebut adalah anak "lelaki lorong", entah mengapa saat dia menyanyikan lagu untuk saya, tiba-tiba saya salah tingkah dan merasa agak gugup tetapi perasaan itu diketahui oleh teman-temanku dan mereka pun menyoraki dan itu membuat saya semakin malu.Selanjutkan korban berikutnya yaitu sikembar ruth dan rachel, ketika si rachel yang menyanyikan sebuah lagu tiba-tiba dia menangis mungkin karena malu, untung ada si kakak ruth yang mau menggantikan si adik menyanyi, dengan perasaan gelisah ku gengam tangan si ruth agar dia tidak menangis. Acara ulang tahun telah selesai saya kemudian mengeluhkan masalah waktu yang bagi saya begitu rumit karna pulang sekolah pukul 2.30 dan saya harus pergi mengaji pukul 3.00, tetapi keluhan saya itu hanya sebuah candaan semata tak ada maksud serius. Ketika disekolah, masuk jam pelajaran PKN ketika saya sedang asyik bercanda dengan teman sebangku saya, kepala sekolah saya masuk ke kelas dan menyebut nama saya dan mengatakan bahwa saya akan dipindah sekolahkan pada semester dua di MI DARUSSALAM SERUI. Kemudian saya berfikir padahal itu hanya sebuah candaan saya terhadap ayah saya tetapi beliau mengangapnya serius. Betapa sedihnya hati sahabat-sahabatku yang harus kehilangan teman yang sedikit ongol-ongol dan agak tomboy.



     Pada tahun 2004 tepatnya semester dua saya pindah sekolah ke MI Darussalam Serui tepatnya dikelas 3A dan siswi perempuan diwajibkan memakai pakaian yang tertutup dan memakai jilbab. Perasaan canggung dan malu masih saya rasakan karena saya harus memulai perkenalan kembali ketika sewaktu masih kelas 1. Perkenalan pun dimulai perasaan gugup pun tak bisa dielakkan, ketika saya menyebut nama saya "CATUR" banyak diantara teman-teman saya menertawainya, mereka mengatakan bahwa nama saya itu adalah nama permainan atau mungkin ketika waktu saya masih didalam kandungan ayah saya senang bermain catur. Padahal Catur itu artinya anak keempat dari bahasa sansekerta jawa, Ibu sayakan orang jawa jadi wajar jika nama saya ada nama kejawa-jawaannya *loh kenapa saya jadi emosi ya..sabar*. Setelah perkenalan selesai saya baru mendapat dua teman baik yaitu Berlian isti dan Alm. Afdal. Kami bertiga selalu bermain sama-sama. Tetapi pertemanan saya dengan Alm. Afdal tidak bertahan lama karena dia harus dipanggil oleh yang maha kuasa terlebih dahulu. Betapa sakitnya hatiku ketika dia harus pergi diusianya yang masih sangat muda, rasa tak percaya masih meliputiku ketika malam kepergiannya. Suasana kelas pada saat itu tak serame yang kemarin, karena Alm. termasuk anak yang periang, rame dan juga humoris. Kenangan terakhir yang Alm. berikan kepada saya yaitu kepercayaan diri untuk bisa berbaur terhadap orang-orang baru, dan makan bakso bersama didepan mesjid, selamat jalan kawan tercintaku semoga amal ibadahmu di terima disisi yang maha kuasa.



    Pada tahun 2005 tepatnya di kelas 5A, akhirnya saya mendapatkan banyak teman. Dan untuk pertama kalinya saya belajar membuat topeng dari tanah liat, dan itu sangat menantang dan menegangkan, karena membuat topeng dari tanah liat tidak segampang yang dipikirkan. Kita harus pintar membayangkan sebuah wajah dan bentuk-bentuk yang ada pada wajah manusia dan butuh kesabaran khusus untuk memasang potongan-potongan kertas dan menempelkannya menggunakanlem. Topeng pertama saya bentuknya sangat lucu karena bentuk wajahnya begitu lonjong *ya ampun, wajahnya siapa yang sedang kupikirkan dulu*. Setelah itu saya memberikan warna dengan menggunakan cat, wajahnya saya warnai dengan warna kuning, alisnya dengan warna hitam, matanya untuk dengan warna putih dan hitam, dan bibirnya saya memberi warna merah muda. Kemudia untuk percobaan pertama saya mencoba membuatnya lagi dan menjualnya, tetapi tak ada seorang pun yang mau membeli *mungkin karena bentuknya yang aneh kali ya hahah*.


   Pada tahun 2006 tepatnya tanggal 2 Februari adalah suatu tanggal dan tahun yang tak akan pernah saya lupakan seumur hidup, karena Ibunda yang saya sangat cintai dan saya jadikan motivasi untuk terus hidup telah pergi meniggalkan saya dan keluarga saya. Betapa kehilangannya, separuh hatiku telah pergi dan tidak mungkin kembali lagi. Tetesan air mata tak bisa ku bendung lagi hanya didekapan pelukan kakakku ku menangis dan sandarkan kesihanku. Ketika ibunda hendak dimasukkan keliang peristirahatannya yang terakhir ingin rasanya diriku meronta dan ikut dengannya, tetapi karena saya melihat sosok ayah yang tegar dihadapan anak-anaknya tanpa memperlihatkan kesedihannya saya hanya bisa meronta dalam hati. Ayah saya adalah Ibu kedua bagi kami, bagaimana tidak dia yang memasak sekaligus yang membanting tulang untuk menghidupi keempat anaknya yang masih duduk dibangku sekolah. Terima kasih ayah hanya itu yang bisa ku ucapkan, dan terima kasih ibu karena dirimulah diriku bisa ada didunia.



    Pada tahun 2007 tepatnya hendak mendekati detik-detik ujian nasional, bagi saya ini adalah pengalaman pertama saya yang membuat jantung hendak berhenti ketika mendengar kabar bahwa kalau ujian nasional yang menentukan kita dapat lanjut ketingkat sekolah yang lebih tinggi lagi. Tiba saat ujian nasional dimulai  kami mengikuti ujian di sekolah orang lain, ketika ujian dimulai tanganku begitu gemetar karena perasaan takut apakah jawaban ini benar atau tidak. Setelah ujian nasional berakhir tibalah saatnya penentuan kelulusan, alhamdulillah kami lulus seratus persen. Dan kami pun merayakan hari perpisahan tersebut dengan menyanyikan lagu "Sapu Tangan Biru" dan "hymne Guru" yang telah dilatih oleh pak karyanto, guru ips sekaligus wali kelas saya ketika kelas 6.

   Ketika acara penamatan



    Saling melirik ketika lupa syair lagu, *hehehe*

   Setelah masa sekolah dasar saya telah berakhir, saya dipanggil oleh nenek saya yang ada di soppeng untuk melanjutkan sekolah disana. Perasaanku bercampur aduk, ada rasa bahagia karena bisa bertemu dengan kakak dan nenek kakek, dan ada rasa sedih karena harus meninggalkan ayah, kakak, teman-teman dan "lelaki lorong". Ketika tiba hari keberangkatan saya menyampaikan kata perpisahan kepada "lelaki lorong" dan ucapan terima kasih karena telah memberikan saya sebuah kenangan manis yang bisa saya bawa dari Serui ke soppeng.


  Itulah tadi pengalaman-pengalamku ketika masih di Sekolah Dasar (SD), agak sedikit lucu, alay, dan memalukan untuk diingat dan agak sedikit capek untuk di ketik *heheheh*. Semoga para pembaca bisa terhibur dengan membacanya. Dan terima kasih penulis ucapkan kepada para pembaca karena telah meluangkan waktunya untuk membaca pengalamanku yang agak Alay ini. :)


Bonus Foto-foto ekspresi wajah diriku saat masih SD

 Ketika Tersenyum :)




Ketika sedang melamun




Ketika Kelelahan :(



Ketika Sedang Judes.

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Pengalaman Saat Sekolah Dasar (SD)"