GORESAN HAFISAH

Di sudut senja bergambar banyangan orange, duduk menepi bak seorang tanpa pemerhati. melambungkan sejuta khayalan di atas awan dan menenggelamkan semua rasa sepi yang berkecamuk dalam sanubari. kisah pahit yang tak akan pernah berubah menjadi manis.

 kisah hidup seorang gadis piatu bernama hafisah. sosok kecil yang jauh dari kata manja, sentuhan kasih seorang ayah. mencoba bangkit dari alam keterpurukan namun semua hanya omong kosong belaka. pahitnya jalan setapak yang selalu ia susuri tak pernah memberi secercah cahaya pelita penghibur lara. iringan air mata dan gejolak amukan rasa yang entah harus dia tuangkan pada siapa. kata sayang hanya sebuah siraman tinta cat hitam permanent dalam setiap baris hidupnya. ingin merubah kisah menjadi pelangi, namun ada saja penghapus yang menemani setiap warna itu. kebebasan yang katanya milik individu harus terenggut oleh ketidakadilan dalam perputaran waktu sang penguasa. hafisah yang malang. gadis kecil yang harus tumbuh menjadi seorang gadis dewasa periang penyimpan goresan luka lama, kenangan kelam tak berbintang. tersenyum menutup luka, tertawa melepas lara dan bersembunyi dalam linangan air mata duka. dalam kebersamaan sahabat, semua rasa pandai ia sembunyikan. menjasdi gadiss periang yang jauh dari sebuah kegalauan, kesedihan dan kepedihan. namun nyatanya, dalam kegelapan ruangan, di sudut sedikit cahaya malam air matanya jatuh bak luapan air terjun bantimurung. tak kuasa menahan rasa sakit, ketika orang yang dianggap separuh dari daging yang bersarang didalam raga selama umur berjalan, mendapatkan calon daging yang baru. hafisah ingin berkata pada sepenggal daging itu, tidak habis pikirkah dikau, ketika ragaku masih membutuhkan kasih sayangmu yang sejak dulu tak kau beri padaku, samapai hati harus kau bagi pada calon daging yang baru yang entah asalnya dari mana. ingin rasanya hafisah memetik bintang agar dia tahu bahwa gadis kecil yang dahulu engkau acuhkan kini telah dewasa dalam perjalan menuju ke suksesan. namun, semua itu hanya ilusi belaka karna kau tak pernah mau tahu arti hadirnya hidupku disisimu. 
sebuah kisah yang ku persembahkan untuk ENGKAU sang pengacuh jiwa..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "GORESAN HAFISAH"

Post a Comment